Selamat Datang...Terimakasih -- Telah Berkunjung;tp masih dalam proses,Tapi - Jangan Lupa Bergabung...-- seadanya aja ya,he.."Jangan Menunggu Petang, Jadilah Sesegera Pagi!! -- http://iemaes.blogspot.com/... thank's;

Kamis, 31 Mei 2012

Mengapa Anda Memilih Islam Sebagai Agama Anda ?


          Ini merupakan nikmat yang harus saya syukuri, karena saya tidak memilih.Walaupun saya harus memilih saya memilih islam. Alhamdulillah saya di lahirkan dari seorang ibu muslim, ayah dan keluarga muslim beserta orang–orang di sekitar saya. Jadi bisa dikatakan saya termasuk islam keturunan juga karena keadaan di sekeliling tempat tinggal saya hidup bersama islam, dan itu tanpa saya sadari.
         Saya sadar baru sekarang saya memilih islam, alasannya banyak sekali yang bisa di kemukakan, diantaranya islam adalah agama yang membawa rahmat semesta atau yang lebih kerennya rahmatan lil’alamin, Islam mengajak kepada manusia pada tauhid dan menjauhi kemsyrikan. Islam tak sekedar mengatur ruhiyah manusia, tetapi sebuah jalan hidup (way of life) yang mencakup seluruh aspek kehidupan.
Islam juga bukan hanya sekedar identitas saja, tetapi saya amat sedih sekarang masih banyak yang seperti itu. Kewajibannya tidak di laksanakan seperti shalat, puasa dan sebagainya. Apalagi sunnah-sunnahnya. Contohnya masih ada perempuan muslim yang belum melaksanakan kewjibannya yaitu menutup auratnya dengan mengenakan kerudung. Sewaktu di tanya mengapa belum atau tidak mengenakan kerudung? Jawabannya bermacam-macam. Ada yang jawab pakai kerudung itu gerah dan belum siap. Padahal gerahan mana di neraka dengan di dunia Kalau belum siap, siapnya kapan? Mungkin beberapa menit kemudian setelah di tanya itu, ajal menjemput.
       Betapa indahnya Islam, mulai dari cara berpakaian saja di atur. Bagaimana berpakaian atau berpenampilan sesuai dengan syariat Islam. Saya sendiri sebagai perempuan muslim di wajibkan untuk menutup aurat dengan mengenakan kerudung. Manfa’atnya sungguh luar biasa, selain bisa lebih terjaga juga di jaga. dan godaan untuk perempuan yang memakai kerudung atau tidak berbeda, yang saya rasakan sendiri alhamdulillah selama saya memakai kerudung belum ada orang-orang yang berani colak-colek cuma mereka biasanya mengucapkan salam seperti’ asalamualaikum bu haji?”berbeda dengan yang tidak bisa saja di mulai dari suitan atau kicauan dan yang lebih parah lagi sampai colak-colek bagian tubuh.
    Islam mengajarkan saya untuk berbuat baik kepada siapapun, bahkan kalau ada orang yang bertamu ke rumah walaupun kita tau bahwa orang itu musuh kita atau orang jahat, tapi posisi ia adalah sebagai tamu di rumah kita. Maka kita pun harus berbuat baik kepadanya, halnya tamu. Sungguh luar biasa ajaran islam itu, kisah sahabat nabi yang namanya saya lupa lagi. Ketika beliau berperang musuhnya itu hampir kalah. Pedangnya sudah di leher musuh kalu tidak salah begitu, tapi musuhnya meludahinya. Beliaupun tidak jadi membunuhnya. Kenapa? Karena beliau tidak mau membunuh musuhnya dalam keaaan marah, subhanallah. Dari kisah-kisah nabi dan para sahabatnya luar biasa, perlu saya jadikan contoh untuk hidup saya
   Saya sangat tidak setuju dengan dunia yang menganggap bahwa Islam itu identik dengan kekerasan ataupun sebagai teroris. Karena yang saya alami tidak seperti itu, tidak sesuai dengan faktanya, mereka hanya tau dari berita-berita bohong yang menyebar luas untuk menghancurkan Islam. Islam itu tidak keras tapi menyuruh untuk tegas, dimana ketegasan itu di sesuaikan dengan situasi dan kondisi missal saat perang. Terorisme yang mengatasnamakan jihad yang marak sekarang ini terjadi di negeri ini. Saya merasa sedih dan lebih utama tidak setuju. Jihad dengan saling membunuh, pemboman yang korbannya bukan saja orang-orang kafir, tempatnya salah, jihad seperti itu seharusnya di lakukan saat perang.
   Orang-orang kafir di negeri ini harus kita hargai keberadaannya. Mereka juga membayar pajak ke Negara kita. Islam memang menjunjung tinggi untuk berjihad, tapi yang sesuai dengan keadaan sekarang ini yaitu dengan jihad lisan. Harta, hati. Sebenarnya di negeri ini kita sedang perang, perang pemikiran atau yang sering di sebut dengan ghozul fikr dari kaum kafir untuk umat islam itu yang sangat mengkhawatirkan buat saya dan semuanya selaku umat Islam. Jadi saya tidak boleh malas untuk mengkaji islam, harus mengetahui kelemahan-kelemahan mereka, dan harus ada pertahanan dan membentengi diri seperti halnya pemain bola. Saya katakan lagi bahwa Islam bukanlah teroris.
   Sebelum saya mengenal Islam yang saya tahu Islam hanya sekedar shalat, puasa ataupun yang ada dalam rukun islam itu. Ternyata tidak demikian masih ada rukun iman yang enam yaitu iman kepada Allah, para malaikat, kitab-kitab, rasul, hari kiamat dan iman kepada khodo dan khodar. Keduanya ini saling berkaitan dan jika sudah ada keyakinan harus ada pengamalannya sebagai tanda pemahaman kita. Mengamalkan hanya salah satu rukun saja, berarti pincang artinya ibadah kita hanya ritual belaka.
Islam mewajibkan setiap muslim untuk terikat dengan syariat Islam ketika kita berbuat. Islam juga bukan sekedar teori belaka, tapi ada aspek amaliahnya. Islam harus saya pahami sebagai akidah dan syariat alias ideologi. Tapi bukan hanya saya tapi kita semua sebagai umat Islam.
  Kalau di tanya tentang Islam, memang saya belum paham dan saya ingin paham bukan hanya sekedar mengenal Islam, apalagi saat ini banyak aliran-aliran yang menyimpang dari agama Islam sendiri, supaya saya tidak ikut-ikutan jadi pengikutnya salah satu jalannya saya harus memahami Islam.
 Saya yakin dengan Islam dan saya juga harus bangga, Islam memberikan jalan kemudahan dengan ayat-ayat cinta dari Allah yang tertuang dalam Al-Quran sebagai pedoman hidup manusia yang di turunkan melalui malaikat kepada nabi akhirul zaman yakni Nabi Muhammad saw dan sunnah-sunnahnya. kita harus bangga, taukah sebenarnya kaum yahudi sukses-sukses bukan karena kepinterannya atupun mereka cerdas-cerdas. Orang-orang Islam juga banyak yang seperti itu. Melainkan mereka bangga dengan agamanya sendiri yaitu yahudi. Orang kafir jalan keluar bawa-bawa kitab injilnya di tangannya mereka juga bangga, tapi kenapa orang Islam bawa Al-Qur’an malu gak berani, takut di bilang so alim atau so soleh dari pada so-soan. Seharusnya kita bangga, inilah Islam, inilah kitab suciku.
    Siapapun yang beragama, pasti berkata bahwa agama yang di anutnya yang paling benar. Tapi buat saya tidak, Islam bukan agama yang paling benar melainkan Islam adalah agama yang benar. Kalaupun paling benar, jadi ada agama yang benar sebelumnya, karena hanya agama Islam yang benar. Walaupun saya sendiri masih belum paham dengan Islam, sekarang masih dalam proses. Saya yakin pasti Allah memberikan jalan kemudahan bagi saya ataupun umatnya untuk menggapai ridho-Nya, dengan usaha dan do’a.

( oleh Imas Masitoh untuk tugas PAI semester I lalu)

Tidak ada komentar: